Jumat, 31 Desember 2010

Tugas Bahasa Indonesia (Paragraf Deduktif)


(1) Kolesterol adalah komponen asam lemak yang terdapat dalam darah. (2) Dalam tubuh terdapat lemak terdiri dari kolesterol jahat yang biasa disebut LDL (Low Density Lipoprotein) dimana lemak ini dapat menempel pada pembuluh darah. (3) Sedangkan kolesterol baik yang dikenal dengan HDL (High Density Lipoprotein) merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. (4) Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal. (5) Oleh tubuh sendiri ia diperlukan untuk proses-proses tertentu bagi kelangsungan hidup. (6) Tentunya itu dalam jumlah sedikit dan diproduksi oleh tubuh kita sendiri, bukan yang datang dari makanan. (7) Nah, kalau jumlahnya di dalam darah berlebihan karena datang kolesterol tamu dari makanan, maka kolesterol yang bersifat lemak ini akan membuat darah menjadi lebih kental dan lebih berlemak sehingga mengancam bagi kelancaran peredaran darah. (8) Terlebih, jika lemak sudah menempel di dinding pembuluh darah atau mengendap, akan membuat sumbatan pada pembuluh darah kecil bahkan membuat pembuluh darah menjadi kaku dan tidak elastis lagi (skelerosis). (9) Yang ditakuti adalah kalau keadaan ini terjadi pada pembuluh darah koroner jantung dan pembuluh darah otak. (10) Belum lagi, akibat kentalnya darah, bisa terjadi tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diperberat bila orang tersebut perokok atau jarang berolah raga fisik.

Keterangan :

a) Paragraf di atas termasuk paragraf dengan pola pengembangan deduktif karena ide pokoknya terdapat pada kalimat pertama, yaitu tentang kelestrol. Kalimat-kalimat selanjutnya, yaitu kalimat (2) sampai dengan kalimat (10), merupakan kalimat penjelas.

Kalimat (2) dan (3) menjelaskan kalimat (1) tentang ”jenis kolestrol”.
Kalimat (4) menjelaskan kalimat (1) tentang ” tingkat kolesterol dalam tubuh”.
Kalimat (5) menjelaskan kalimat (1) tentang ”fungsi kolestrol”.
Kalimat (6) menjelaskan kalimat (1) tentang ”asal/sumber kolestrol”.
Kalimat (7) menjelaskan kalimat (1) tentang ”dampak kolestrol yang berlebihan”.
Kalimat (8) menjelaskan kalimat (7) tentang ”perbandingan dampak kolestrol”.
Kalimat (9) menjelaskan kalimat (8) tentang ”kekhususan dampak”.
Kalimat (10) menjelaskan kalimat (8) tentang ”tambahan kekhususan dampak”.

Karena semua kalimat dalam paragraf di atas mendukung satu topik, maka paragraf di atas memenuhi syarat keutuhan (unity).

b) kepaduan paragraf dapat dilakukan dengan cara :
1.Mengulang kata kunci (KK) :
kolesterol : diulang 6 kali, yaitu pada kalimat (1), (2), (3) , (4) dan (7).
lemak : diulang 6 kali, yaitu pada kalimat (1), (3), (7) dan (8).
darah : diulang 12 kali, yaitu pada kalimat (1), (2), (7), (8), (9) dan (10).
tubuh : diulang 4 kali, yaitu pada kalimat (2), (3), (4) dan (5).
pembuluh darah : diulang 5 kali, yaitu pada kalimat (2), (8) dan (9).

2.Menggunakan kata ganti (KG) (kata ganti orang/kata ganti lain) :
ia : untuk menggantikan ”kolestrol”.
itu : untuk menggantikan ”kolestrol yang diperlukan kelangsungan tubuh”.
nya : untuk menggantikan ”kolestrol dalam tubuh”.
keadaan ini : untuk menggantikan ”lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah”.

3.Penggunaan kata transisi (KT)/ungkapan pengait paragraf :

(a)Intra kalimat
atau : menyatakan pilihan.
bahkan : menyatakan penguatan.
dan : menyatakan penambahan.
maka : menyatakan akibat.

(b)antar kalimat
Tentunya : menyatakan kepastian.
Terlebih : menyatakan perbandingan/penguatan.
Belum lagi : menyatakan penguaratan.
maka : menyatakan akibat.

Karena kalimat-kalimat pada paragraf di atas menggunakan pengulangan kata kunci, kata ganti, dan kata transisi secara bervariasi, paragraf tersebut memenuhi syarat kepaduan (koherensi).

Referensi :

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/83-tips-mengontrol-kolestrol.html#Kolesterol

http://muslich-m.blogspot.com/2007_08_01_archive.html

Senin, 22 November 2010

Sehat Dengan Ransel



Di antara semua jenis tas, kita pasti sudah tahu dong, kalau tas ransel adalah jenis yang paling bagus buat kesehatan? Yup! Soalnya, tas ransel membagi rata beban berat dari barang-barang yang kita bawa ke seluruh tubuh, dan didukung oleh dua otot paling kuat yaitu, otot punggung dan perut. Tapi, kalau nggak tahu triknya, tas ransel juga bisa membahayakan kesehatan, nih.


Pakai Kedua Tali Tas
Tas ransel dibuat dengan dua tali supaya beban tas bisa terbagi rata(1). Jadi, sebaiknya kita memakai kedua tali tersebut. Soalnya kalau kita hanya memakai satu tali, berarti semua beban bertumpu pada salah satu bagian tubuh saja. Waktu membeli, pilihlah tas ransel dengan tali yang lebar dan nggak terlalu ketat di badan kita(2). Ini bisa membantu membagi beban tas, membuat bawaan terasa lebih ringan, dan mencegah tangan menjadi mati rasa karena tali yang terlalu kencang(3).

Batasi Bawaan
Menurut para dokter dan terapis fisik, kita hanya boleh membawa tas ransel yang beratnya 10% sampai 15% dari berat badan kita(4). Jadi, kalau berat badan kita 50 kg, berarti kita sebaiknya hanya membawa sekitar 5kg-7,5kg(5). Batas maksimum ini ditetapkan supaya kita nggak terkena sakit pinggang, ataupun sakit punggung karena bawaan yang terlalu berat(6).

Angkat Ransel
Ketika akan mengangkat ransel dari lantai untuk dipakai di bahu, kita harus ekstra hati-hati, soalnya kita juga bisa melukai punggung kita(7). Makanya, sebaiknya waktu akan mengangkat tas dari lantai, jangan melakukannya dengan terburu-buru(8). Kita sebaiknya dalam posisi berlutut dan menunduk sedikit, baru kemudian mengangkat ransel perlahan(9). Maksudnya sih, biar si pinggang nggak “kaget” menerima tambahan berat dan menghindari cedera atau otot terkilir(10).

Penjelasan dan Pembenaran Kalimat/gramatikal.

Tas ransel dibuat dengan dua tali supaya beban tas bisa terbagi rata. (1)

Ket :

Pada kalimat diatas, terdapat konjungsi “supaya” maka kalimat tersebut termasuk kalimat tak setara.

Waktu membeli, pilihlah tas ransel dengan tali yang lebar dan nggak terlalu ketat di badan kita. (2)

Ket :

Pada kalimat diatas, terdapat konjungsi “dan” maka kalimat tersebut merupakan kalimat setara.

Ini bisa membantu membagi beban tas, membuat bawaan terasa lebih ringan, dan mencegah tangan menjadi mati rasa karena tali yang terlalu kencang. (3)

Ket :

Pada kalimat diatas, terdapat konjungsi “karena” maka kalimat tersebut merupakan kalimat tak setara.

Menurut para dokter dan terapis fisik, kita hanya boleh membawa tas ransel yang beratnya 10% sampai 15% dari berat badan kita. (4)

Ket :
- Menurut para dokter dan terapis fisik : subjek (s).
- Membawa : objek (o).
- yang beratnya 10% sampai 15% dari berat badan kita : keterangan (ket/k).

Jadi, kalau berat badan kita 50 kg, berarti kita sebaiknya hanya membawa sekitar 5kg-7,5kg. (5)

Ket :
- Jadi, kalau berat badan kita 50 kg : anak kalimat (ak).
- berarti kita sebaiknya hanya membawa sekitar 5kg-7,5kg : induk kalimat (ik).

Batas maksimum ini ditetapkan supaya kita nggak terkena sakit pinggang, ataupun sakit punggung karena bawaan yang terlalu berat. (6)

Ket :

Pada kalimat diatas, terdapat konjungsi “karena” & “supaya” maka kalimat tersebut merupakan kalimat tak setara.

Ketika akan mengangkat ransel dari lantai untuk dipakai di bahu, kita harus ekstra hati-hati, soalnya kita juga bisa melukai punggung kita. (7)

Ket :
Pada kalimat diatas terdapat konjungsi “ketika”, maka kalimat tersebut merupakan kalimat tak setara.

Makanya, sebaiknya waktu akan mengangkat tas dari lantai, jangan melakukannya dengan terburu-buru. (8)

Ket :

Pada kalimat diatas terdapat konjungsi “maka”, maka kalimat tersebut merupakan kalimat tak setara.

Kita sebaiknya dalam posisi berlutut dan menunduk sedikit, baru kemudian mengangkat ransel perlahan. (9)

Ket :

Pada kalimat diatas terdapat konjungsi “dan” & “kemudian” , maka kalimat tersebut merupakan kalimat setara.

Maksudnya sih, biar si pinggang nggak “kaget” menerima tambahan berat dan menghindari cedera atau otot terkilir. (10)

Ket :

Pada kalimat diatas terdapat konjungsi “dan” & “atau” , maka kalimat tersebut merupakan kalimat setara.

Jumat, 29 Oktober 2010

Artikel 2 : Sinetron... Yang Dibenci, Yang Dinanti

Hari gini yang punya TV pasti nggak asing(1) sama tontonan yang namanya sinetron. Sinema elektronik atawa(2) sinetron –istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Bapak Soemardjono, salah satu pendiri Institut Kesenian Jakarta (IKJ)(3)-udah jadi menu sehari-hari yang buat(4) sebagian orang kudu(5) dinikmati. Mau yang sinetron sekali tayang habis ala FTV atau yang stripping beratus episode ala(6) Cinta Fitri ada penggemarnya sendiri. Atau sinetron yang diimpor dari luar Indonesia kayak(7) telenovela yang asalnya dari Amerika Latin atau soap opera(8) alias opera sabun yang lahir pertama kali di Amerika, plus(9) drama seri Asia yang diisi akting para artis Korea, Taiwan, dan Jepang, semua makin bikin(10) warna sinetron di Indonesia beragam, banyak pilihan.

Banyak yang suka sama sinetron karena cerita sinetron yang bikin orang penasaran.Tiap episode(11) berakhir dengan cerita yang dibuat ngegantung(12), bikin orang geregetan(13) dan “nagih”(14) untuk besok nonton(15) lagi. Plus juga pemain-pemainnya yang cantik-cantik en(16) ganteng bikin tangan makin nggak sanggup pencet remote(17)pindah channel(18).

Tapi ternyata nggak semua masyarakat merespon keberadaan sinetron ini dengan suka. Ada juga sebagian masyarakat yang memilih untuk nggak nonton sinetron apalagi yang produk dalam negeri. Bahkan ada yang sampai bikin gerakan “Anti Sinetron”!

Kalau dicek n crosscek(19)ketidaksukaan sebagian masyarakat terhadap sinetron wajar-wajar aja(20). Karena produk sinetron yang ada kebanyakan(21)emang nggak bikin orang tambah pinter(22) ngeliat hidupnya(23) dan hidup orang lain. Nggak tambah bijak(24) dan lihai(25) untuk bisa ngejadiin(26) diri cari solusi untuk permasalahan hidup yang sedang dihadapi.

Loh kan sinetron emang bukan media pendidikan kan? Sinetron kan emang peruntukkannya(27) cuma untuk menghibur. Gitu sih ngelesnya(28). Iya sih(29). Sinetron emang dibikin(30) untuk menghibur, tapi kan(31) bukan berarti melupakan unsur pendidikan. Contohnya –ini contoh yang sering banget dipake(32), karena selain yang ini nggak ada lagi yang lain hehe..- sinetron Kiamat Sudah Dekat, Lorong Waktu, atau Para Pencari Tuhan. Lewat sinetron-sinetron tersebut banyak cerita keseharian ditampilkan plus bagaimana contoh penyelesaiannya sesuai dengan syariat Islam. Orang nggak ngerasa diguruin(33), nggak ngerasa diceramahin(34), tapi bisa dengan baik bercermin.

Sayangnya nggak banyak sinetron yang semacam itu. Ada juga sih sinetron yang mencoba tampil islami, apalagi seperti pada Ramadhan kemarin. Tapi karena global idenya masih yang kebanyakan : perseteruan karena warisan, harta, perempuan, dan mistis hantu-hantuan, walhasil nama Allah, ayat-ayat Allah yang digunakan di tiap adegan jadi tampak garing. Nggak ada “ruh” yang ditampilkan, bahkan bertentangan dengan syariat Islam.

Sinetron dihujat, rating tetap nanjak?
Nah, ini fenomena lain dari sinetron di tanah air. Banyak kejadian sinetron yang isinya dinilai banyak pihak nggak mutu(35) tapi ratingnya tinggi. Kesimpulannya, tontonan yang nggak mutu juga banyak penontonnya. Berarti penontonnya juga banyak yang nggak mutu dong. Bisa jadi. Bener nggak tuh?(36) Harusnya bener kan? Glodak!

Tapi, ada temuan nih yang bilang kalo rating bisa juga direkayasa. Rating yang jadi “tuhan” di jagad sinetron ternyata nggak melulu presentasi dari pilihan penonton. Apalagi mengingat lembaga perating tayangan televisi di Indonesia itu hanya diisi oleh AC-Nielsen yang asal Amerika. Posisi monopoli bisa memungkinkan segala praktek di luar kelaziman karena nggak ada yang bisa kontrol.

Jadi nggak seutuhnya bener kalo sinetron booming(37) karena mengikuti keinginan pasar, keinginan masyarakat. Jangan-jangan masyarakat lah yang dikondisikan untuk mau nerima sinetron dengan segala jenisnya itu. Sama seperti dulu masyarakat yang semula nggak peduli sama urusan gosip via layar kaca(38), sekarang malah ketagihan infotaintment.

Nah lho! Kok bisa? Coba deh kita sama-sama teliti tulisan Steven Sterk yang merupakan nama samaran dari karyawan yang sudah bekerja 6 tahun di AC Nielsen. Teliti sebelum menyimpulkan, dan teliti dengan menghubungkannya dengan fakta yang ada di hadapan. Siap? Oke, ini dia.

Tujuh fakta di balik AC-Nielsen:

Pertama, AC Nielsen Indonesia tidak memiliki tenaga handal profesional yang direkrut dari luar negeri demi menjaga kerahasiaan sistem mereka, seperti yang selalu diklaimnya. AC Nielsen Indonesia yang sekarang banyak ditangani oleh para pekerja Indonesia, yang sebagian besar dari mereka adalah fresh graduated (sebagian besar adalah lulusan statistik dan matematika). Sehingga kerahasiaan sistem mereka sebenarnya tidak benar-benar seperti benda suci yang selalu mereka jaga kerahasiaannya. Mereka banyak merekrut tenaga dari dalam negeri dengan anggapan bahwa tenaga dari Indonesia adalah jauh lebih murah dibanding mempekerjakan tenaga dari negara mereka yang sudah berpengalaman. Bahkan Hampir setengah dari tenaga lapangan AC Nielsen adalah para mahasiswa yang belum lulus dengan hitungan tenaga magang. Sehingga dengan tujuan efisiensi pada sumber daya manusia, mereka bisa lebih banyak mendapat keuntungan.

Kedua, dengan banyak merekrut tenaga kerja baru lulus kuliah dan mahasiswa magang, AC Nielsen banyak memberikan toleransi kesalahan data. Terutama data-data yang ada di lapangan. Sering sekali saya alami penyimpangan data terjadi hanya karena keteledoran SDM semata-mata.

Ketiga, untuk pemilihan demografis responden rating televisi cenderung dilakukan dengan asal-asalan. Dan tidak diusahakan pemerataan pada sebaran datanya. Misalnya, untuk mengetahui berapa kecendrungan pemirsa untuk tayangan televisi A, mesti diambil jumlah responden yang seimbang misalnya untuk kelas ekonomi atas 33,3%, kelas ekonomi menengah 33,3 %, untuk kelas ekonomi bawah 33,3%, sehingga total 100%. Dengan model seperti ini, diharapkan angka rating yang didapat adalah lebih obyektif. Namun pada prakteknya, AC Nielsen Indonesia banyak mengambil data responden sebagian besar dari kelas ekonomi rendah. Profil mereka sebagian besar adalah: ekonomi kelas rendah, berpendidikan rendah, tidak mempunyai pekerjaan, bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pedagang kaki lima, karyawan toko, buruh pabrik, dan lain-lain(39). Hal ini menjelaskan mengapa sebagian besar tayangan televisi nasional yang memiliki rating tinggi justru yang memiliki cita rasa rendah dan apresiasi seni yang rendah. Seperti tayangan gosip artis, tayangan mistik, film-film hantu, dan sinetron-sinetron picisan.
Tayangan-tayangan televisi yang justru bersifat mendidik dan mencerdaskan akan selalu mendapat nilai rating yang rendah dari AC Nielsen. Kebijakan ini diambil AC Nielsen karena ia tidak mau membayar uang imbalan untuk respondennya. Sehingga responden yang diambil adalah kebanyakan dari kaum ekonomi bawah(40) agar bisa dibayar murah.

Keempat,untuk pemilihan responden secara geografis juga dilakukan dengan tidak merata. Sebaran data yang diambilnya tidak pernah dilakukan dengan distribusi yang sama rata secara nasional, melainkan sekitar lebih dari 60% datanya hanya terkumpul dari Jakarta saja.

Kelima, sebagai imbalan (honor), responden rating hanya mendapat souvernir senilai Rp 30,000 s/d Rp 50,000,-saja per bulannya. Sehingga responden cenderung ogah-ogahan untuk menjaga integritasnya.

Keenam, idealnya sebuah keluarga atau sebuah rumah yang menjadi responden televisi menjadi reponden selama 6 bulan saja atau maksimal selama 1 tahun. Setelah itu AC Nielsen harus mencari responden baru. Secara statistik hal itu perlu dilakukan demi menjaga obyektivitas data. Agar secara psikologis, mood (41)responden tidak mempengaruhi data selanjutnya. Namun pada kenyataannya, seorang responden kebanyakan bisa menjadi responden selama 7 TAHUN LEBIH. Untuk hal ini adalah murni dikarenakan kemalasan dari manajemen AC Nielsen untuk melakukan pemeriksaan ke lapangan.

Ketujuh, para responden rating AC Nielsen sama sekali tidak mempunyai integritas. Dengan demikian, beberapa oknum televisi beserta oknum AC Nielsen dapat memberikan “pesanan” kepada ratusan responden sekaligus agar “memanteng” program televisi tertentu, agar hitungan rating program tersebut menjadi tinggi. Biasanya jumlah yang diajak adalah sekitar 100 s/d 700 orang dari total 3,500 responden. dengan 700 orang berarti program tersebut diharapkan sudah memegang rating 1/5 dari total rating. Biasanya tiap satu kali “memanteng” (demikian sebutannya) tiap responden meminta bayaran Rp 100,000,-. Sehingga dengan 700 orang x Rp 100,000,-, oknum pihak televisi tersebut hanya mengeluarkan uang Rp 70,000,000 saja per satu kali “manteng”. Dengan begitu angka rating dapat dimanipulasi dengan mengeluarkan biaya yang relatif murah sebenarnya bagi para stasiun televisi.

Bro en Sis, saya dapetin data ini dari sebuah blog. Silakan cek di: (http://illegalblogging.wordpress.com/2009/06/05/%E2%96%A0-kenapa-sinetron-picisan-bisa-masuk-prime-time-rating-palsu-ac-nielsen/)

Nah gimana menurut kamu setelah meneliti tulisan Steven Sterk di atas? Nyium-nyium bau nggak sedap “rekayasa” atau “konspirasi” kah? Hehehe … lebay ya pake bawa-bawa istilah konspirasi? Apapun istilahnya, fakta di lapang sinetron yang isinya nggak jelas tapi ratingnya teratas emang nggak jauh dari apa yang dibeberkan oleh Steven. Penyebabnya? Ya karena “ada main mata” antara pihak TV atau PH dengan AC Nielsen. Rahasia umum yang masih dianggap tabu oleh sebagian orang untuk dibilang bukan rahasia lagi.

Behind the scene
Sinetron bisa ada di layar kaca pastinya dengan proses. Proses berlapis yang melibatkan banyak pihak. Kalau bicara soal konten cerita ada tiga pihak yang punya peran penting yaitu produser, sutradara, dan penulis skenario, selain TV sebagai fasilitator(42).

Produser punya wewenang yang sangat besar untuk nentuin mana cerita yang lolos, mana yang harus direvisi dulu, mana yang harus langsung masuk tong sampah. Penulis skenario jarang banget punya bargaining position untuk menyampaikan argumentasi. Ya iyalah, karena produserlah yang punya fulus. Apalagi TV kadang punya permintaan-permintaan khusus ke PH (produser) demi upaya penyelamatan rating. Ceritanya harus ditambah porsi Si Tokoh X, dikurangin di bagian ini, yang bagian itu dihilangin aja. Begini-begitu. Begitu-begini. Jadi, nggak ada tayangan sinetron yang asli 100% eksekusi ide dari penulis.

Makanya jadi berat untuk para penulis idealis untuk bisa tetap mempertahan idealismenya, yang nggak pengen keyboard-nya dinodai pembodohan masyarakat. Semua akhirnya runtuh di hadapan kapital alias uang. Hidup kan butuh duit. Keluarga mau dikasih makan apa kalau nggak ada job(43) nulis. Muncul dilema.

Kalau yang masih bertahan, pilihannya cuma dua. Mereka harus berusaha lebih keras lagi, doa lebih khusyuk lagi untuk bisa nyantol sama produser dan sutradara yang punya visi dan misi idealisme yang sama, dan itu jaraaa…ng banget. Atau banting stir nulis(44) yang lain yang dinilai itu bisa menyelamatkan misinya. Ya gitulah kapitalisme bikin keinginan hidup yang lempeng jadi susah banget.

Semua kudu bertanggung jawab
Masalah mutu tayangan TV di Indonesia termasuk sinetron nggak cuma jadi tanggung jawab satu pihak. Pemerintah, pengusaha televisi, PH, juga masyarakat penonton punya porsi(45)tanggung jawab masing-masing.

Bagi pengusaha televisi dan PH udah saatnya menginvestasikan modal yang dimiliki untuk ikut mencerdaskan bangsa. Cerdas yang nggak hanya ukuran duniawi, materi, tapi juga ukhrowi. Cerdas menjalani hidup sebagai makhluk Allah Swt.: mampu mengurai permasalahan hidup menggunakan penuntun yang sudah dianugerahkan Allah yaitu al-Quran dan as-Sunnah dan mampu menghadirkan solusi itu buat orang lain juga.

Bagi masyarakat penonton, punya tanggung jawab untuk saling mengingatkan demi saling meningkatkan kualitas diri. Kualitas sejati sebagai hamba Allah yang peduli, bervisi kebangkitan dan bermisi perjuangan bersandar keimanan, seperti yang selama ini diupayakan oleh buletin kesayangan kamu, gaulislam ini.

Tanggung jawab terbesar ada pada pemerintah sebagai pihak yang diamanahi untuk mengayomi dan membina masyarakat. Sabda Rasulullah saw: “Imam adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang diurusnya.” (HR Muslim dan Ahmad)

Sudah saatnya para pemimpin negeri ini mengambil standar yang mapan yang benar-salah, hitam-putihnya jelas dan terang yaitu syariat Islam. Sehingga tayangan pun bisa disensor atau dinilai dengan benar-salah yang juga terang. Menutup kemungkinan tumpulnya gunting sensor. Karena yang jadi korban nantinya juga anak bangsa sendiri. Jika anak bangsa rusak, negeri ini pun akan terpuruk. Dan, pastinya bukan itu yang kita semua mau. [nafiisah fb: http://sastralangit.wordpress.com]

# Perbaikan kata yang salah pada artikel diatas :



Minggu, 24 Oktober 2010

Artikel 1 : Jangan Ada Cinta di Facebook!

Lah kok facebook lagi? Haduh-haduh! Jangan kaget gitu dong. Bagi pembaca setia buletin remaja gaulislam pasti tahu kalau kita udah pernah buat(1) tema yang sama mengenai facebook. Ups! Meskipun demikian jangan menilai artikel ini monoton atau itu-itu aja. “Emang apanya yang beda?” ya beda lah kali ini kita nggak(2) bahas facebook tapi kita bahas FB. “Lah sama aja itu sih!” haha bukan ding. Kali ini kita akan bahas facebook dari segi C.I.N.T.A. “Kayak judul lagu?” nggak apa-apa ya? Heup! Serius donk! Kapan mulainya, nih!

Situs jejaring sosial facebook bisa dibilang semua orang udah familiar dengan situs ini. Penggunaan jejaring sosial di internet ini baru meningkat pesat di Indonesia pada tahun 2008 meninggalkan situs jejaring yang populer sebelumnya, Friendster. Wuihh fenomenal kan. Gimana nggak(3), tukang siomay aja punya akun facebook. Berdasarkan statistik pertumbuhan, pengguna facebook di Indonesia meningkat 645% sejak 2008 hingga 2010. Sebanyak 831.000 user di akhir tahun 2008. Meningkat pesat pada pertengahan tahun 2010 ini menjadi lebih dari 21 juta user. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pertumbuhan pengguna tertinggi di Asia dan hingga tahun 2010. Tumbuh tertinggi kedua di Asia setelah Malaysia.

Facebook memang situs asik yang mudah digunakan untuk bertukar pikiran. Namun, facebook atau yang popular disingkat FB juga banyak menuai masalah. Beberapa di antaranya berita penculikan yang berawal karena perkenalan melalui FB. Kasus pencermaran nama baik, kasus perzinaan. Tetapi belakangan si pelaku zina dapat keringanan hukuman karena mengaku melakuknnya atas dasar suka sama suka. Halah, tetep aja zina! Facebook juga sempat menjadi perantara kasus pemerkosaan, hingga pembunuhan telah terjadi hanya gara-gara situs jejaring sosial satu ini.

Ati-ati kalo ‘nongkrong’ di facebook
Bro en Sis, mudah saja bagi siapa pun untuk mengakses situs ini, dan memberi peluang untuk melakukan tindak kejahatan atau penyalah-gunaan yang melenceng dari fungsi sebenarnya. Dengan FB seseorang mudah menjadi siapa saja misalnya kita bisa menutupi kekurangan diri sendiri. Wajah yang PPD alias Pas Pasan Deh juga bisa kita make over. Pasang foto dengan gaya narcis (kayak di iklan kaos, tapi kaos lampu! Whuhaha..), mengedit foto menjadi lebih ganteng atau lebih cantik dari aslinya. Kita juga bisa menciptakan karakter yang berbeda. Contohnya nih, ada teman saya memiliki 3 buah akun facebook. Itu pun yang saya ketahui lho! Masing-masing akun memiliki karakter yang berbeda, bahkan saling bertentangan satu sama lain. Satu di antara ketiga akunnya berkarakter satanik atau penyembah setan. Tidak percaya Tuhan dengan memasang foto-foto menyeramkan namun di sisi lain pada akun lainya mimiliki profil islami. Sopan dan sholeh ini bisa di lihat dari info profil dan komentar-komentarnya di fitur status wall, “waduhhh kok bisa ya?” Dari contoh kecil tersebut kita dapat melihat fakta bahwa di situs jejaring sosial ini, kita mudah saja menjadi siapapun yang kita mau.

Jangan mudah jatuh cinta di facebook
Bro en Sis, di facebook juga saja muncul benih-benih cinta, lho. Maklum, namanya juga situs jejaring sosial, pasti dihuni oleh banyak orang. Itu artinya, ada peluang untuk saling berbagi informasi dan bukan mustahil jika saling menebar pesona dan akhirnya bertautlah hati di antara mereka. Tapi, apa iya kita begitu mudah percaya dan mau menjalin ikatan hati hanya karena si dia menarik hati dan mau peduli dengan kita? Jangan mudah percaya lho, siapa tahu itu adalah jebakan. Apalagi kalo kita nggak pernah tahu siapa dia sesungguhnya.

Khususnya buat para cewek nih. Kayaknya kaummu deh yang lebih mudah tergoda bujuk rayu kaum lelaki. Bukan gue bias gender. Tapi gue kasih tahu aja bahwa gue juga lelaki, tahu betul dah gimana akal bulusnya cowok kalo lagi kepengen. Hahaha… gue buka rahasia daleman cowok neh. So, nggak usah percaya kecuali ke gue (idih, narsis abis deh gue!). Bener, gals. Jangan mudah percaya kepada cowok yang belum pernah kamu tahu jati dirinya. Di facebook kan orang bisa jadi siapa aja dan apa aja. Ini informasi awal yang kudu diperhatikan banget. Kalo boleh membuat kaidah ushul, “hukum asal semua teman di facebook adalah patut diwaspadai karena berbahaya, kecuali setelah ada informasi bahwa teman tersebut orang baik-baik” (ehm.. jadi kayak intelijen dong ya. Hehehe…)

Masih inget pesan Bang Napi? Yup, “kejahatan bukan saja karena niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan”. Sementara kesempatan, seringnya datang dari kita sendiri. Maka, kita wajib ‘mempersenjatai’ diri agar tak mudah mengobral data diri, apalagi jatuh hati. Waspadalah!

Nih ada sedikit tips aman ber-facebook ria, hehe! Pertama, jangan mencantumkan info profil atau data diri di facebook terlalu lengkap apalagi sampai masalah-masalah privasi. Kasih gambaran umum aja. Bila perlu nomor telepon nggak ditulis lengkap. Jangan membuka diri terlalu jauh. Itu sebabnya, kamu perlu tahu fitur-fitur di facebook agar kamu terhindar atau diminimalisasi dari kejahatan orang lain. Meski tentu, itu tak berarti aman dan bebas aja. Siapa tahu, ada celah yang bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan. Jaga dirimu ye!

Kedua, jangan memasang foto-foto diri kamu yang sekiranya kamu sendiri nggak akan merasa nyaman foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Nggak maukan kalau fhoto kamu disalahgunakan orang lain untuk hal-hal yang tidak menyenangkan.

Ketiga, jangan sembarangan ‘add friend’ alias tambah teman atau melakukan approval alias mengkonfirm permintaan seseorang untuk menjadi teman kamu. Pilih-pilihlah dalam mengkonfirm teman pastikan kita sudah mengenalnya di dunia nyata atau lihat jumlah teman yang sama atau mutual friends-nya cukup banyak.

Keempat, yang sedang marak adalah akun FB yang di hack atau dibajak orang lain bahkan ada akun yang sama persis dengan akun milik kita namun disalah-gunakan untuk kepentingan pihak lain coba bayangkan kalau akun aspal (asli tapi palsu) kita digunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan semisal meminjam uang ke pada teman kita, memaki-maki orang lain, membuat status wall dengan kata-kata kasar dan tidak senonoh wahh bakal marah-marah sendiri jadinya. Jika terjadi hal tersebut jangan dibiarkan segera laporkan ke pengelola layanan untuk mencabut akun tersebut, atau meminta bantuan kepada kenalan yang kiranya faham dan bisa membantu.

Terus yang nggak kalah penting dan kudu waspada sesuai dengan judul artikel ini, facebook ternyata banyak digunakan sebagai ajang mencari jodoh atau istilah liberalisnya pacaran. Iddih ampun deh! Nggak tau apa kalo istilah pacaran ngak ada dalam Islam? Kalo bermesra-mesraan tanpa ikatan pernikahan itu haram? Kalau sudah terikat pernikahan pun tak selayaknya mengumbar kemesraan di muka monitor, eh di muka umum! Dan bagaimana hukum asal pergaulan antar lawan jenis dalam Islam? Hei-hei! Kalo pengen tahu ulasan tentang pergaulan antar lawan jenis silahkan baca di website gaulislam www.gaulislam.com salah satu judulnya “Pacaran? Nggak, Ah!”, hehe. (sstt.. itu tulisan gue. Busyet, narsis lagi dah gue!)

Islam udah mewanti-wanti tentang hubungan antar lawan jenis dengan firman Allah (yang artinya):”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Isra [17]: 32)
Khusus masalah hubungan lawan jenis, facebook juga berpotensi mengikatkan jalinan hati para penggunanya, iyakan? So, mesti waspada! Apa lagi bagi sobat-sobat muda dalam masa puber. Sadar nggak sadar kita mudah tergoda dengan profil-profil yang kelihatanya amat meyakinkan, Halo-Halo! Aduh jadi flashback lagi dech ke masalah aturan antar lawan jenis. Intinya kita jangan mudah tergoda untuk melakukan kemaksiatan dimanapun bahkan di dunia maya. So, jangan ada cinta di Facebokk, hehe!

Buat kamu-kamu nih yang nggak mau pacaran karena sudah tahu itu nggak boleh dalam Islam, tapi sungguh-sungguh ingin cari jodoh kuncinya jangan mudah percaya dan tergoda yang belum jelas juntrunganya di dunia maya. Ada Alternatif kalau mau cari jodoh: Pertama, lewat orang yang kita kenal dan orang tersebut bisa dipercaya. Kedua, mencari sendiri tapi pastikan jati diri orang tersebut, harus yakin keberadaannya dan kebenarannya, jangan pake hawa nafsu ya! Ketiga, seleksilah tawaran dari orang yang tak kita kenal dan percayai.

Tentunya kita nggak ingin membuang waktu hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak ada manfaatnya, seperti yang di jelaskan dalam firman Allah Swt. (yang artinya): Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS al-Ashr : 1-3)

Sekali lagi kita pastikan pada diri kita sendiri untuk tetap syar’i di manapun dan kapanpun. Gunakan facebook untuk hal-hal positif dan bermanfaat seperti berdiskusi tentang ilmu pengetahuan umum, tentang keislaman dan lain sebagainya. Bukan hanya sekedar update status yang berisi semua keluhan-keluhan yang nggak penting sama sekali untuk kemaslahatan umat.

So, tetap semangat dan tetap syar’i alias selalu merujuk kepada syariat Islam. Selain itu, jangan mudah jatuh hati dan kelilit cinta di facebook. Jangankan di dunia maya, di dunia nyata aja banyak penjahatnya. Siapa tahu itu jebakan yang bakal merugikan kita di kemudian hari. Bener. Nggak seru dong kalo tiba-tiba nama kamu muncul di media massa sebagai korban kejahatan. Naudzubillahi min dzalik [samsi: samsi_hn@yahoo.co.id]

Kesalahan yang terdapat didalam artikel di atas adalah sebagai berikut :

Minggu, 30 Mei 2010

Struktur Pasar

Stuktur Pasar
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).

Pasar Persaingan Sempurna
Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/terbatas.

Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah :
a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b. Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c. Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d. Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
e. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f. Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).

Pasar Persaingan tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna meliputi pasar monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni.


a. Pasar Monopoli
Arti dari pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.

Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
1) hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
2) tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3) produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4) tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada
hambatan berupa keunggulan perusahaan.

Beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut :
1) Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbanganpemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaanseperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2) Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu
menggunakan produk tersebut.
3) Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4) Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5) Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih
mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.

Pembahasan mengenai laba dan rugi dari masing – masing jenis pasar di atas :
Penjual monopoli belum tentu mendapatkan keuntungan yang besar, karena mungkin saja struktur biaya produksinya berada di atas harga pasar yang terbentuk. Seperti kita ketahui pada pasar ini, penjual monopoli memiliki kemampuan untuk menentukan/ merubah harga. Namun demikian tetap saja memiliki keterbatasan dalam penetapan harga, karena kalau terlalu mahal maka orang akan mencari alternatif barang lain.

b. Pasar Oligopoli
Arti dari pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.

Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah :
1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated product), seperti air minuman aqua.
3) Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.
4) Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.

c. Pasar Duopoli
Arti pasar duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.
Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

d. Pasar Monopolistik
Arti dari pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan,
kesehatan dan lain-lain.

Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah :
1) Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5) Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.

e. Pasar Monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.

Ruang dan Bank


Ruang dan Bank

Pengertian
Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara umum, bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman (kredit) dan atau bentuk lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Teori uang dan Motif Memegang Uang
Teori uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah :
Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain :
Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Motif Memegang Uang
Menurut Keynes, ada tiga (motif)alasan masyarakat memegang uang yakni :
a. Motif Transaksi (Transacton Motive)
Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
b. Motif berjaga-jaga (Precautionary motive)
Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.
c. Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ii dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya.
Bank Sentral dan Bank Umum
Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara Bank Sentral dengan Bank Umum :
Bank Sentral
•Lembaga yang tidak mencari keuntungan.
•Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah.
•Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank.
•Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank.
•Mengeluarkan uang kertas dan uang logam.
•Tidak memiliki saingan.
•Bertindak sebagai Lender of The Last Resort bagi perbankan.
•Tidak melayani jasa perbankan bagi individu dan perusahaan non-Lembaga Keuangan.
Bank umum
•Merupakan badan usaha yang mencari untung.
•Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.
•Diawasi dan dibina oleh bank sentral.
•Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank sentral.
•Hanya dapat menciptakan uang giral.
•Melakukan persaingan antar bank.
•Harus memiliki rekening pada bank sentral.
•Melayani baik pribadi maupun perusahaan (masyarakat) secara umum.
Kebijaksanaan Moneter
adalah kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah, yang berkenaan dengan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
Tujuan Kebijaksanaan moneter :
•Untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
•Mengarahkan penggunaan uang dan kredit, sehingga nilai uang negara yang bersangkutan dapat dipertahankan kestabilannya.
•Mendorong produsen untuk meningkatkan kegiatan produksinya.
•Mengusahakan agar kebijakan moneter dapat dilaksanakan tanpa memberatkan beban keuangan negara maupun masyarakat.
•Memberi nasehat kepada Pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan.
•Memelihara cadangan / cash reverse bank umum.
•Memelihara manajemen cadangan devisa negara ;
- Internal reverse : Untuk keperluan jumlah uang yang beredar.
- External reverse : Untuk keperluan alat pembayaran international.
5. Melakukan pengawasan, pembinaan dan pengaturan perbankan.
Fungsi pengawasan dalam bentuk :
•Prudential Supervision : Pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank dapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi.
•Monetary Supervision : Menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan sehingga bank tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi pemerintah lainnya.
•Mengawasi kredit.
•Sebagai Banker’s bank atau Lender of Last Resort.
•Memelihara stabilitas moneter.
•Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi.
•Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:C4Z9XRuB0acJ:repository.binus.ac.id/content/MG234/MG23462886.ppt+bank+sentral+dan+bank+umum&cd=12&hl=id&ct=clnk&gl=id

http://www.google.co.id/#q=bank+sentral+dan+bank+umum&hl=id&sa=2&fp=9511d356995abfd2

http://organisasi.org/macam-jenis-bank-definisi-pengertian-bank-sentral-umum-dan-bank-perkreditan-rakyat

http://id.wikipedia.org/wiki/Uang

http://id.shvoong.com/business-management/1999545-motif-masyarakat-memegang-uang/

Minggu, 18 April 2010

Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)


APAKAH AIDS ?

•Penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.
•Virus penyebab AIDS adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus)
•Penderita AIDS yang meninggal, bukan semata-mata disebabkan oleh virus AIDS, tetapi juga oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa ditolak, seandainya sistem kekebalan tubuh tidak rusak oleh virus AIDS.

BAGAIMANA AIDS MENULAR ?

•75-85 % Penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10 % diantaranya melalui hubungan homoseksual)
•5-10 % akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika suntik)
•3-5 % melalui transfusi darah yang tercemar
•90 % infeksi pada bayi dan anak terjadi dari Ibu yang mengidap HIV
•25-35 % bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap HIV akan menjadi pengidap HIV

GEJALA AIDS . . .

•Rasa lelah berkepanjangan
•Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
•Berat badan turun secara menyolok
•Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas
•Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit)
•Sering demam (lebih dari 38 °C) disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas
•Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas

SIAPA KELOMPOK RESIKO TINGGI ?

•Siapa saja yang memiliki perilaku seksual berganti-ganti pasangan

BAGAIMANA MENCEGAH AIDS ?

•Tidak berganti-ganti pasangan seksual
•Pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan terhadap penggunaan jarum suntik yang diulang
•Dengan formula A-B-C
oABSTINENSIA artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
oBE FAITHFUL artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja
oCONDOM artinya pencegahan dengan menggunakan kondom

• PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI DUNIA :

Kasus pertama ditemukan di San Fransisco pada seorang gay tahun 1981.
Menurut UNAIDS(Badan PBB untuk penanggulangan AIDS) s/d akhir 1995, jumlah orang yang terinfeksi HIV (Human Immuno-deficiency Virus) di dunia telah mencapai 28 juta dimana 2,4 juta diantaranya adalah kasus bayi dan anak. Setiap hari terjadi infeksi baru sebanyak 8500 orang, sekitar 1000 diantaranya bayi dan anak.
Sejumlah 5,8 juta orang telah meninggal akibat AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), 1,3 juta diantaranya adalah bayi dan anak. -AIDS telah menjadi penyebab kematian utama di Amerika Serikat, Afrika Sub-sahara dan Thailand. Di Zambia, epidemi AIDS telah menurunkan usia harapan hidup dari 66 tahun menjadi 33 tahun, di Zimbabwe akan menurun dari 70 tahun menjadi 4o tahun dan di Uganda akan turun dari 59 tahun menjadi 31 tahun pada tahun 2010.

• POLA PENULARAN VIRUS AIDS :
Virus AIDS ditemukan dalam cairan tubuh manusia, dan paling banyak ditemukan pada darah, cairan sperma dan cairan vagina. Pada cairan tubuh lain juga bisa ditemukan (seperti misalnya cairan ASI) tetapi jumlahnya sangat sedikit.
Sejumlah 75-85% penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10% diantaranya melalui hubungan homoseksual), 5-10% akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika suntik), 3-5% melalui transfusi darah yang tercemar.
Infeksi HIV sebagian besar (lebih dari 80%) diderita oleh kelompok usia produktif (15-49 tahun) terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita wanita cenderung meningkat.
Infeksi pada bayi dan anak, 90% terjadi dari ibu yang mengidap HIV. Sekitar 25-35% bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap HIV akan menjadi pengidap HIV, melalui infeksi yang terjadi selama dalam kandungan, selama proses persalinan dan melalui pemberian ASI. Dengan pengobatan antiretroviral pada ibu hamil trimester terakhir, risiko penularan dapat dikurangi menjadi hanya 8%.

• SIAPA YANG RAWAN TERHADAP VIRUS AIDS ?
Infeksi virus AIDS terutama disebabkan oleh perilaku seksual berganti-ganti pasangan. Oleh karena itu yang paling berisiko untuk tertular AIDS adalah siapa saja yang mempunyai perilaku tersebut. Harus diingat bahwa perilaku seperti ini bukan hanya dimiliki oleh kelompok pekerja seks tetapi juga oleh kelompok lain seperti misalnya remaja, mahasiswa, eksekutif muda dsb. Jadi yang menjadi masalah disini bukan pada "kelompok" mana tetapi pada "perilaku" yang berganti-ganti pasangan.

• PERJALANAN INFEKSI HIV/AIDS :
Pada saat seseorang terkena infeksi virus AIDS maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk sampai ke tahap yang disebut sebagai AIDS. Setelah virus masuk kedalam tubuh manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi dengan pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai periode jendela. Sebelum masuk pada tahap AIDS, orang tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada tahap HIV+ ini maka keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan bisa tetap bekerja seperti biasa. Dari segi penularan, maka dalam kondisi ini ybs sudah aktif menularkan virusnya ke orang lain jika dia mengadakan hubungan seks atau menjadi donor darah.
Sejak masuknya virus dalam tubuh manusia maka virus ini akan menggerogoti sel darah putih (yang berperan dalam sistim kekebalan tubuh) dan setelah 5-10 tahun maka kekebalan tubuh akan hancur dan penderita masuk dalam tahap AIDS dimana terjadi berbagai infeksi seperti misalnya infeksi jamur, virus-virus lain, kanker dsb. Penderita akan meninggal dalam waktu 1-2 tahun kemudian karena infeksi tersebut.
Di negara industri, seorang dewasa yang terinfeksi HIV akan menjadi AIDS dalam kurun waktu 12 tahun, sedangkan di negara berkembang kurun waktunya lebih pendek yaitu 7 tahun.
Setelah menjadi AIDS, survival rate di negara industri telah bisa diperpanjang menjadi 3 tahun, sedangkan di negara berkembang masih kurang dari 1 tahun. Survival rate ini berhubungan erat dengan penggunaan obat antiretroviral, pengobatan terhadap infeksi oportunistik dan kwalitas pelayanan yang lebih baik.
Pola infeksi secara global, sekitar 90% kasus HIV/AIDS ada di negara berkembang.
Saat ini penyebarannya adalah :
•Afrika Sub-sahara : 14 juta
•Asia Selatan-Tenggara : 4,8 juta
•Asia Timur-Pasifik : 35.000
•Timur Tengah : 200.000
•Karibia : 270.000
•Amerika Latin : 1,3 juta
•Eropa Timur - Asia Tengah : 30.000
•Australia : 13.000
•Eropa Barat : 470.000
•Amerika Utara : 780.000
Dengan globalisasi, pergerakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, episentrum infeksi HIV/AIDS saat ini bergeser ke Asia.

• PENCEGAHAN AIDS :

Pada prinsipnya, pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus AIDS. Karena penularan AIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual maka penularan AIDS bisa dicegah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Pencegahan lain adalah melalui pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan penggunaan jarum suntik yang diulang, pengidap virus tidak boleh menjadi donor darah.
Secara ringkas, pencegahan dapat dilakukan dengan formula A-B-C. A adalah abstinensia, artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B adalah be faithful, artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja. C adalah condom, artinya jika memang cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka harus digunakan alat pencegahan dengan menggunakan kondom.

• PREDIKSI YANG AKAN DATANG :

Tahun 2000, diperkirakan jumlah kasus HIV/AIDS akan meningkat menjadi 30-40 juta orang dan pertambahan kasus baru terbanyak akan ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara.
Di negara industri telah terlihat penurunan jumlah kasus baru (insidens) per tahun. Di Amerika Serikat, telah turun dari 100.000 kasus baru/tahun menjadi 40.000 kasus baru/tahun. Pola serupa juga terlihat di Eropa Utara, Australia dan Selandia Baru.
Penurunan kasus baru berkait dengan tingkat pemakaian kondom, berkurangnya jumlah pasangan seks dan memasyarakatnya pendidikan seks untuk remaja.
Penurunan infeksi HIV juga terjadi sebagai dampak membaiknya diagnosa dini dan pengobatan yang adekwat untuk penyakit menular seksual (PMS). Di Tanzania, daerah yang pelayanan PMSnya berjalan baik mempunyai insidens HIV yang 40% lebih rendah. Penelitian di Pantai Gading, Afrika memperlihatkan bahwa pengobatan PMS juga mengurangi viral load sehingga mengurangi infectivity.

• TAHAPAN PANDEMI AIDS :

Pada awalnya dimulai dengan penularan pada kelompok homoseksual (gay). Karena diantara kelompok homoseksual juga ada yang biseksual, maka infeksi melebar ke kelompok heteroseksual yang sering berganti-ganti pasangan.
Pada tahap kedua, infeksi mulai meluas pada kelompok pelacur dan pelanggannya.
Pada tahap ketiga, berkembang penularan pada isteri dari pelanggan pelacur.
Pada tahap ke empat mulai meningkat penularan pada bayi dan anak dari ibu yang mengidap HIV.

• KERENTANAN WANITA PADA INFEKSI HIV :

Wanita lebih rentan terhadap penularan HIV akibat faktor anatomis-biologis dan faktor sosiologis-gender.
Kondisi anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam posisi "menampung", dan alat reproduksi wanita sifatnya "masuk kedalam" dibandingkan pria yang sifatnya "menonjol keluar". Keadaan ini menyebabkan mudahnya terjadi infeksi khronik tanpa diketahui oleh ybs. Adanya infeksi khronik akan memudahkan masuknya virus HIV.
Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah mengalami perlukaan pada proses hubungan seksual. Perlukaan ini juga memudahkan terjadinya infeksi virus HIV.
Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan rendahnya status sosial wanita (pendidikan, ekonomi, ketrampilan). Akibatnya kaum wanita dalam keadaan rawan yang menyebabkan terjadinya pelcehan dan penggunaan kekerasan seksual, dan akhirnya terjerumus kedalam pelacuran sebagai strategi survival.
Kasus di Ghana dalam pembangunan Bendung Sungai Volta, menyebabkan ribuan penduduk tergusur dari kampung halamannya. Kaum pria bisa memperoleh kesempatan kerja sebagai buruh dan kemudian menjadi nelayan. Kaum wanita yang hanya terbiasa dengan pekerjaan pertanian akhirnya tersingkir ke kota dan terjerumus pada pekerjaan hiburan dan penyediaan jasa seksual. Akibatnya banyak yang menderita penyakit menular seksual (termasuk HIV) dan meninggal akibat AIDS.
Di Thailand Utara, akibat pembangunan ekonomi dan industri yang berkembang pesat menyebabkan lahan pertanian berkurang dan wanita tergusur dari pekerjaan tradisionalnya di bidang pertanian. Sebagian besar kemudian migrasi ke kota-kota besar dan menjadi pekerja seks dan akhirnya tertular oleh HIV.

• SITUASI HIV/AIDS DI INDONESIA :

Sampai dengan bulan September 1996, jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 449 orang, dengan kelompok umur terbanyak pada usia 20-29 tahun (47%) dan kelompok wanita sebanyak 27%. Kelompok usia produktif (15-49 tahun) mencapai 87%. Dilihat dari lokasi, kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta, Irian Jaya dan Riau.
Jumlah kasus yang tercatat diatas adalah menurut catatan resmi yang jauh lebih rendah dari kenyataan sesungguhnya akibat keterbatasan dari sistem surveilance perangkat kesehatan kita.
Permasalahan HIV/AIDS di banyak negara memang memperlihatkan fenomena gunung es, dimana yang tampak memang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah sesungguhnya.
Upaya penanggulangan AIDS di Indonesia masih banyak ditujukan kepada kelompok-kelompok seperti para pekerja seks dan waria, meskipun juga sudah digalakkan upaya yang ditujukan pada masyarakat umum, seperti kaum ibu, mahasiswa dan remaja sekolah lanjutan. Yang masih belum digarap secara memadai adalah kelompok pekerja di perusahaan yang merupakan kelompok usia produktif.
Proyeksi perkembangan kasus HIV/AIDS di Indonesia diperkirakan akan menembus angka 1 juta kasus pada tahun 2005, dan sesuai pola epidemiologis yang ada maka jumlah kasus terbanyak akan ada pada kelompok usia produktif (patut diingat bahwa pada tahun 2003 Indonesia akan memasuki pasar bebas APEC dan membutuhkan SDM yang tangguh untuk bersaing di pasar global).

• PENGOBATAN DAN VAKSINASI :

Pertemuan Konperensi Internasional AIDS ke XI di Vancouver bulan Juli 1996 yl melaporkan penggunaan tiga obat kombinasi (triple drugs) yang mampu menurunkan viral load hingga jumlah minimal dan memberikan harapan penyembuhan.
Kendala yang dihadapi untuk pengobatan adalah biaya yang mahal untuk penyediaan obat dan biaya pemantauan laboratorium, yang mencapai US$ 16.000 - US$ 25.000/tahun. Kendala lain adalah kepatuhan penderita untuk minum obat secara disiplin dalam jangka waktu 1,5 - 3 tahun, karena obat yang diminum secara tidak teratur akan menyebabkan resistensi.
Diperkirakan karena mahalnya biaya pengobatan, maka hanya ada 5-10% pengidap HIV yang mampu berobat dengan menggunakan triple drugs ini. Jika masalah biaya ini tidak bisa diatasi, maka adanya obat tidak akan mampu memberantas HIV/AIDS secara bermakna.
Penelitian untuk menemukan vaksi pencegahan HIV juga terus dilakukan. Biaya vaksinasi diperkirakan tidak akan semahal triple drugs. Seandainyaoun ditemukan vaksin untuk pencegahan HIV, kendalanya adalah harus dicapainya jumlah cakupan vaksinasi yang tinggi (80%) jika diinginkan dampak pemberantasan HIV. Untuk mencapai cakupan sebesar ini, diperkirakan akan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan sulit disediakan oleh negara berkembang.
Dampak sampingan dari mahalnya obat dan ketersediaan biaya untuk pelaksanaan vaksinasi, menyebabkan munculnya isu diskriminasi baru yaitu kaya dan miskin. Pengidap HIV yang kaya akan mampu menyediakan biaya untuk triple drugs, tetapi yang miskin tetap akan mati. Negara industri kaya bisa menyediakan biaya untuk mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi, sedangkan negara berkembang mungkin tidak akan mampu.

• KESIMPULAN :
Upaya pencegahan tetap lebih baik dan cost-effective dibandingkan dengan upaya pengobatan. Untuk itu perlu dimasyarakatkan upaya pencegahan AIDS bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk untuk kelompok remaja-mahasiswa.

=Referensi :

www.petra.ac.id/science/aids/aids.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS

Sabtu, 17 April 2010

Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen

1. Perilaku Konsumen


Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik
untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara
sederhana dapat diartikan sebagai pengguna barang dan atau jasa.
Masing-masing konsumen merupakan pribadi unik dimana antara
konsumen yang satu dengan yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda juga
perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dari
perbedaan-perbedaan yang unik tersebut ada satu persamaan yakni setiap saat
konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada saat
mengkonsumsi suatu barang ataupun jasa. Tingkat kepuasan yang diperoleh
konsumen dalam mengkonsumsi barang disebut dengan utilitas.
Dalam perekonomian, konsumen tidak hanya bertindak sebagai
pengguna barang dan jasa tapi juga sebagai penyedia faktor-faktor produksi. Dengan menggunakan pokok-pokok dari teori mikro maka perilaku-perilaku konsumen di pasar
menjadi lebih mudah dipahami. Teori perilaku konsumen akan menjelaskan
bagaimana seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakininya akan
memberikan kepuasan yang maksimum dengan kendala pendapatan dan harga
barang tersebut.
Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang dinyatakan pada
hukum permintaan, digunakan dua pendekatan , yakni:
a. Pedekatan marginal utility (kardinal)
b. Pendekatan indifference curve (ordinal)


A. Pedekatan Marginal Utility (Kardinal)

Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan
yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan
satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain. Semakin
besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat
kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan
kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai
kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang
bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan
yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai
kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen
terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan
tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang
diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.
Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per-unit dengan adanya
perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

Keseimbangan Konsumen

Semua konsumen akan berusaha mencapai kepuasan maksimum dari
barang-barang yang dikonsumsinya. Namun, permasalahan timbul bila
konsumen mengkonsumsi barang dalam jumlah banyak dengan harga
yang berbeda-beda.
Kepuasan maksimum terjadi apabila alokasi pengeluaran pada
komoditi-komoditi terjadi pada saat kepuasan setiap rupiah terakhir
yang dikeluarkan adalah sama. Secara matematis dapat ditunjukkan
sebagai berikut :

MUA = MUB = MUC = ……. = MUZ
PA PB PC PZ

Kondisi yang diperlukan bagi konsumen untuk memaksimalkan
kepuasannya pada dua macam barang adalah :

MUA = MUB atau MUA = PA
PA PB MUB PB
atau M = PAQA + PBQB
U = f (QA, QB)

Sebagai contoh, jika seorang konsumen memiliki dana Rp. 12 untuk
membeli dua macam barang yaitu barang A dengan harga Rp. 2/unit
dan barang B dengan harga Rp. 1/unit. Besarnya kepuasan total (TU)
maupun kepuasan tambahan (MU) ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Berapakah jumlah barang A dan B yang dapat dibeli oleh konsumen
agar kepuasannya maksimum?

Syarat kepuasan maksimum :

MUA = PA
MUB PB
MUA = 2
MUB 1
Dari sekian kombinasi, yang memenuhi syarat ada 3 pasangan, yaitu:
(MUA = 16 dan MUB = 8), (MUA = 14 dan MUB = 7) dan (MUA = 12 dan
MUB = 6).
Selanjutnya ketiga pasangan ini dihitung sehingga ditemukan kombinasi
mana yang paling memuaskan konsumen.

M = PAQA + PBQB
12 = 2 QA + 1 QB
Pasangan 1 (MUA = 16 dan MUB = 8)
(2 x 1) + (1 x 4) = 6
Pasangan 2 (MUA = 14 dan MUB = 7)
(2 x 2) + (1 x 5) = 9
Pasangan 3 (MUA = 12 dan MUB = 6)
(2 x 3) + (1 x 6) = 12

Sehingga dapat diperoleh kombinasi yang paling memuaskan yaitu jika
konsumen membeli barang A sebanyak 3 unit dan barang B sebanyak 6
unit yang sesuai dengan uang yang dibelanjakan yaitu Rp. 12.

B. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)

Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu
meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi
berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan
secara absolut.
Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva
indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik
kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Mengukur kepuasan konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi
didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni :
-Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang
dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi
-Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu
-Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum
-Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi

Karakteristik Kurva Indiferens

Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. Memiliki kemiringan yang negatif
Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus
ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
2. Tidak dapat berpotongan
Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi.
3. Cembung terhadap titik origin

Tingkat Penggantian Marginal (Marginal Rate of Substitution/MRS)

Berapa gelas sirup yang harus dikorbankan untuk memperoleh
tambahan 1 potong kue? Pertanyaan ini akan terjawab dengan mengukur
tingkat penggantian marginal atau MRS.

Garis Anggaran (Budget Line)

Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat
mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk
dibelanjakan. Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan
terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh: a) pendapatan yang dimiliki dan
b) harga barang yang diinginkan.
Bila diandaikan bahwa hanya ada 2 barang yang dikonsumsi maka
secara matematis persamaan garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut :

PxQx + Py Qy = I

Dimana :

Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Qx = jumlah barang X
Qy = jumlah barang Y
I = pendapatan konsumen

KONSEP ELASTISITAS

Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan,yaitu:
a.Elastisitas harga
b.Elastisitas silang
c.Elastisitas pendapatan

elastisitas harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.

elastisitas silang yaitu(elastisitas harga silang) yaitu persentase jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen.

elastisitas pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.

2. PERILAKU PRODUSEN

A.PRODUSEN DAN FUNGSI PRODUKSI

Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah jumlah faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.di dalam menganalisis teori produksi,kita mengenal dua hal :
produksi jangka pendek,yaitu bila sebagian faktor seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan.
a.berapa output yang harus diproduksi?
b.berapa dan dalam kondisi bagaimana faktor-faktor produksi digunakan?

fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukan hubungan fisik atau tekhnis antara jumlah faktor faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satu waktu tanpa memperhatikan harga harga,baik harga faktor faktor produksi maupun harga produk.

B.PRODUKSI OPTIMAL

konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga.dalam teori ekonomi produksi,pada umumnya menggunakan konsep ini.dipandang dari konsep efisiensi ekonomi pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis,tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. ada syarat lagi yang harus di ketahui,rasio harga input-output.secara sistematis,syarat tersebut adalah sebagai berikut. keuntungan(p) dapat ditulis p = PY.Y-Px.X,dimana Y = jumlah produk,PY = harga produk,X = faktor produksi,Px = harga faktor produksi.

C.LEAST COST COMBINATION

persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.dalam hal ini penguasaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi,jadi selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

Pentingnya Air Putih di Dalam Tubuh


Setiap anjuran dokter terhadap pasien yang mengidap berbagai macam jenis penyakit selalu disebutkan harus minum air putih banyak-banyak.
Tahukah kamu arti dari anjuran dokter tersebut ?

Sebenarnya jawabannya cukup mengerikan tetapi karena sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut . Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air. Bahkan ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%. Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah otak dan darah. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki Komponen air 95%.
Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya dengan jalan menyedot air dari komponen tubuh sendiri.

Dari otak mungkin...? Belum sampai segitunya (wihh...bayangkan otak kering gimana jadinya?, melainkan dari sumber terdekat. Yap, seperti Darah. Darah yang disedot airnya akan menjadi kental. Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer.

Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah) Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisamenyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah.

Nah, sekarang kita bicara tentang Otak, saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak terhambat.. Otak tidak lagi encer, dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen, Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.(ya wajarlah namanya juga kurang makan...) Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat bila darah mengental... ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datang.

Sekarang tinggal anda pilih : melakukan investasi dengan minum sedikitnya 8 gelas sehari atau membayar bunga lewat sakit ginjal atau stroke.

Anda yang pilih...!!!

Anda sayang keluarga kan?

Jangan remehkan air putih,, mudah-mudahan bermanfaat.

Rabu, 14 April 2010

. . . Kanker Serviks . . .




Kanker mulut rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan momok bagi perempuan Indonesia. Kanker itu menjadi pembunuh nomor satu perempuan di Indonesia.

Kanker mulut rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/seviks yaitu bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.

Selain itu, kanker serviks juga rentan dialami wanita yang melakukan hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini dan sering berganti-ganti pasangan seksual. Serta wanita yang menderita infeksi herpes genetalis atau infeksi klamidia menahun dan banyak melahirkan.

Sebagian besar yaitu 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuaomosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju kedalam rahim.

Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali. Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks yaitu virus HPV (human papillomavirus).

"HPV adalah virus penyebab kutil genetalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini terdiri dari berbagai macam tipe. Namun terdapat dua tipe yang paling membahayakan, yaitu HPV tipe 16 dan 18.

Virus itu ditularkan melalui hubungan seksual. Namun tidak semua infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker serviks. Jika seorang wanita terinfeksi dengan HPV yang tipe lain yang tidak begitu berbahaya, maka dengan kekebalan tubuhnya, wanita tersebut dapat terhindar dari kanker serviks. Biasanya HPV yang berkembang menjadi kanker serviks adalah yang tipe 16 dan 18.

Kebiasaan merokok juga mempertinggi risiko kanker serviks. Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.

Kanker Leher Rahim (serviks)

- Berada di bagian depan rahim
- Keluhan : Perdarahan, keputihan, nyeri panggul
- Bisa ditularkan pada mereka yang sudah aktif secara seksual
- Tidak berdasarkan keturunan, tapi karena virus HPV (Human Papilloma Virus)
- Bisa dideteksi dengan tes PAP (PAP Smear) dan tes IVA
- Vaksinasi HPV

Kanker Badan Rahim

- Keluhan : Perdarahan
- Biasanya terjadi pada wanita di atas usia menopause
- Bisa terjadi pada keturunan
- Dideteksi dengan USG
- Tak ada vaksinasi untuk mencegah penyakit ini
Adapun faktor-faktor risiko yang meningkatkan seorang wanita terkena kanker serviks adalah :

- Wanita yang menikah muda (di bawah 20 tahun)
- Memiliki partner seksual lebih dari satu
- Infeksi menular seksual
- Merokok
- Defisiensi vitamin A, C, dan E.

Namun, ini tak menutup kemungkinan penularan terjadi pada wanita yang melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan saja, masih terdapat faktor-faktor lain yang bisa menularkan virus HPV. Antara lain jika kita duduk di toilet umum yang sebelumnya diduduki oleh penderita kanker serviks.Oleh sebab itu,lebih aman untuk buang air di toilet jongkok. Sementara pada pria, HPV bisa menyebabkan kanker mulut, kutil kelamin, kanker penis, dan dubur.

Kebanyakan infeksi HPV berlangsung tanpa gejala, sehingga kebanyakan wanita tak akan menyadari dirinya sedang terinfeksi HPV. Adapun gejala kanker leher rahim adalah :

- Perdarahan pervaginaan (namun tak berarti seorang wanita yang mengalami perdarahan terkena kanker leher rahim)
- Keputihan bercampur darah dan berbau
- Nyeri panggul
- Tidak dapat buang air kecil
Maka adanya deteksi sejak dini amatlah penting. Jika kanker serviks ditemukan dalam tahap pra kanker, maka masih terdapat potensi untuk kesembuhan. Tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui kemungkinan kanker serviks adalah dengan melakukan tes Pap (mengambil lendir dari serviks untuk dites di laboratorium), tes HPV-DNA (tes biomolekuler), Kolposkopi (alat pemeriksaan berupa teropong), dan tes IVA (tes menggunakan asam asetat 3-5 persen, murah dan bisa dilakukan dengan tenaga kesehatan siapa pun yang terlatih).
Berdasarkan penelitian, terbukti bahwa vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 dan 18 berpotensi mencegah lebih dari 70 persen kasus kanker serviks di dunia.

Kamis, 04 Maret 2010

Indonesia Lebih Baik Menerapkan Sistem Ekonomi Campuran


Indonesia lebih tepat menganut sistem ekonomi campuran, yakni sosialis dan liberal yang selama ini telah berjalan. Menurut saya, Indonesia lebih tepat melaksanakan ekonomi campuran atau yang dikenal pada era orde baru dengan sistem ekonomi Pancasila. Indonesia tidak bisa lepas dari sistem ekonomi liberal, karena perekonomian negara ini masih bergantung pada Amerika Serikat. Sebagai contoh ketika krisis ekonomi global melanda dunia, khususnya Amerika Serikat, ekspor tekstil Indonesia macet total. Hal ini membuktikan, bahwa kita masih sangat tergantung dengan Amerika, sehingga mau tidak mau pelaku ekonomi kita menganut liberal.
Namun, sistem ekonomi liberal tidak bisa 100 persen diterapkan, karena sebagai negara berkembang campur tangan pemerintah masih sangat diperlukan.
Ekonomi liberal/neoliberal tidak bisa diterapkan di Indonesia, karena sistem tersebut hanya menguntungkan dua golongan, yakni pemilik modal dan perbankan, sementara di negara ini penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan masih tinggi.
Jadi, pertumbuhan ekonomi pada sistem liberal hanya bisa dirasakan oleh dua kelompok tersebut, padahal perekonomian harus dirasakan semua lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, siapapun yang akan menjadi presiden selanjutnya, maka sistem ekonomi yang akan diterapkan di Indonesia adalah ekonomi Pancasila atau campuran, dimana peran pemerintah masih sangat dibutuhkan untuk mebangun ekonomi kerakyatan.

referensi :

www.satudunia.net/%3Fq%3Dsystem/...x300.jpg

http://www.satudunia.net/?q=category/rubrik/sorotan/pembangunan-ekonomi-berkelanjutan/ekonomi-kerakyatan&page=1

http://hipmi.org/blog/?p=12


Selasa, 23 Februari 2010

Konsep Ekonomi (Hukum Permintaan & Penawaran)

Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

A.Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

B. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli,tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.

3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.

4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Supply)

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

E. Fungsi Permintaan (Qd)

Fungsi Permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Secara matematis dapat di tulis dalam bentuk sebagai berikut :
f (Px, Py, Y, t, Pop)

F. Fungsi Penawaran (Qs)

Fungsi Penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Secara matematis dapat di tulis dalam bentuk sebagai berikut :
f (Px, Py, Tek, C)