Rabu, 14 April 2010

. . . Kanker Serviks . . .




Kanker mulut rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan momok bagi perempuan Indonesia. Kanker itu menjadi pembunuh nomor satu perempuan di Indonesia.

Kanker mulut rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/seviks yaitu bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.

Selain itu, kanker serviks juga rentan dialami wanita yang melakukan hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini dan sering berganti-ganti pasangan seksual. Serta wanita yang menderita infeksi herpes genetalis atau infeksi klamidia menahun dan banyak melahirkan.

Sebagian besar yaitu 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuaomosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju kedalam rahim.

Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali. Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks yaitu virus HPV (human papillomavirus).

"HPV adalah virus penyebab kutil genetalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini terdiri dari berbagai macam tipe. Namun terdapat dua tipe yang paling membahayakan, yaitu HPV tipe 16 dan 18.

Virus itu ditularkan melalui hubungan seksual. Namun tidak semua infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker serviks. Jika seorang wanita terinfeksi dengan HPV yang tipe lain yang tidak begitu berbahaya, maka dengan kekebalan tubuhnya, wanita tersebut dapat terhindar dari kanker serviks. Biasanya HPV yang berkembang menjadi kanker serviks adalah yang tipe 16 dan 18.

Kebiasaan merokok juga mempertinggi risiko kanker serviks. Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.

Kanker Leher Rahim (serviks)

- Berada di bagian depan rahim
- Keluhan : Perdarahan, keputihan, nyeri panggul
- Bisa ditularkan pada mereka yang sudah aktif secara seksual
- Tidak berdasarkan keturunan, tapi karena virus HPV (Human Papilloma Virus)
- Bisa dideteksi dengan tes PAP (PAP Smear) dan tes IVA
- Vaksinasi HPV

Kanker Badan Rahim

- Keluhan : Perdarahan
- Biasanya terjadi pada wanita di atas usia menopause
- Bisa terjadi pada keturunan
- Dideteksi dengan USG
- Tak ada vaksinasi untuk mencegah penyakit ini
Adapun faktor-faktor risiko yang meningkatkan seorang wanita terkena kanker serviks adalah :

- Wanita yang menikah muda (di bawah 20 tahun)
- Memiliki partner seksual lebih dari satu
- Infeksi menular seksual
- Merokok
- Defisiensi vitamin A, C, dan E.

Namun, ini tak menutup kemungkinan penularan terjadi pada wanita yang melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan saja, masih terdapat faktor-faktor lain yang bisa menularkan virus HPV. Antara lain jika kita duduk di toilet umum yang sebelumnya diduduki oleh penderita kanker serviks.Oleh sebab itu,lebih aman untuk buang air di toilet jongkok. Sementara pada pria, HPV bisa menyebabkan kanker mulut, kutil kelamin, kanker penis, dan dubur.

Kebanyakan infeksi HPV berlangsung tanpa gejala, sehingga kebanyakan wanita tak akan menyadari dirinya sedang terinfeksi HPV. Adapun gejala kanker leher rahim adalah :

- Perdarahan pervaginaan (namun tak berarti seorang wanita yang mengalami perdarahan terkena kanker leher rahim)
- Keputihan bercampur darah dan berbau
- Nyeri panggul
- Tidak dapat buang air kecil
Maka adanya deteksi sejak dini amatlah penting. Jika kanker serviks ditemukan dalam tahap pra kanker, maka masih terdapat potensi untuk kesembuhan. Tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui kemungkinan kanker serviks adalah dengan melakukan tes Pap (mengambil lendir dari serviks untuk dites di laboratorium), tes HPV-DNA (tes biomolekuler), Kolposkopi (alat pemeriksaan berupa teropong), dan tes IVA (tes menggunakan asam asetat 3-5 persen, murah dan bisa dilakukan dengan tenaga kesehatan siapa pun yang terlatih).
Berdasarkan penelitian, terbukti bahwa vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 dan 18 berpotensi mencegah lebih dari 70 persen kasus kanker serviks di dunia.

1 komentar:

  1. kanker serviks ternyata sangat berbahaya ya,.. tapi, kalau kita bisa mencegah faktor penyebab kanker serviks dan faktor risikonya pasti bisa di kurangi risiko kanker serviks terhadap diri kita. Selain mencegah faktor risiko, vaksinasi kanker serviks kanker serviks juga perlu dilakukan agar pencegahan semakin maksimal. Akan tetapi jika gejala kanker serviks sudah muncul, sebaiknya konsultasikan kepada dokter agar penangannya dan pengobatannya dapat segera dilakukan.. Mudah-mudahan kita semua tidak terkena kanker serviks ya.. amiinn..

    BalasHapus