Jumat, 31 Desember 2010

Tugas Bahasa Indonesia (Paragraf Deduktif)


(1) Kolesterol adalah komponen asam lemak yang terdapat dalam darah. (2) Dalam tubuh terdapat lemak terdiri dari kolesterol jahat yang biasa disebut LDL (Low Density Lipoprotein) dimana lemak ini dapat menempel pada pembuluh darah. (3) Sedangkan kolesterol baik yang dikenal dengan HDL (High Density Lipoprotein) merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. (4) Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal. (5) Oleh tubuh sendiri ia diperlukan untuk proses-proses tertentu bagi kelangsungan hidup. (6) Tentunya itu dalam jumlah sedikit dan diproduksi oleh tubuh kita sendiri, bukan yang datang dari makanan. (7) Nah, kalau jumlahnya di dalam darah berlebihan karena datang kolesterol tamu dari makanan, maka kolesterol yang bersifat lemak ini akan membuat darah menjadi lebih kental dan lebih berlemak sehingga mengancam bagi kelancaran peredaran darah. (8) Terlebih, jika lemak sudah menempel di dinding pembuluh darah atau mengendap, akan membuat sumbatan pada pembuluh darah kecil bahkan membuat pembuluh darah menjadi kaku dan tidak elastis lagi (skelerosis). (9) Yang ditakuti adalah kalau keadaan ini terjadi pada pembuluh darah koroner jantung dan pembuluh darah otak. (10) Belum lagi, akibat kentalnya darah, bisa terjadi tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diperberat bila orang tersebut perokok atau jarang berolah raga fisik.

Keterangan :

a) Paragraf di atas termasuk paragraf dengan pola pengembangan deduktif karena ide pokoknya terdapat pada kalimat pertama, yaitu tentang kelestrol. Kalimat-kalimat selanjutnya, yaitu kalimat (2) sampai dengan kalimat (10), merupakan kalimat penjelas.

Kalimat (2) dan (3) menjelaskan kalimat (1) tentang ”jenis kolestrol”.
Kalimat (4) menjelaskan kalimat (1) tentang ” tingkat kolesterol dalam tubuh”.
Kalimat (5) menjelaskan kalimat (1) tentang ”fungsi kolestrol”.
Kalimat (6) menjelaskan kalimat (1) tentang ”asal/sumber kolestrol”.
Kalimat (7) menjelaskan kalimat (1) tentang ”dampak kolestrol yang berlebihan”.
Kalimat (8) menjelaskan kalimat (7) tentang ”perbandingan dampak kolestrol”.
Kalimat (9) menjelaskan kalimat (8) tentang ”kekhususan dampak”.
Kalimat (10) menjelaskan kalimat (8) tentang ”tambahan kekhususan dampak”.

Karena semua kalimat dalam paragraf di atas mendukung satu topik, maka paragraf di atas memenuhi syarat keutuhan (unity).

b) kepaduan paragraf dapat dilakukan dengan cara :
1.Mengulang kata kunci (KK) :
kolesterol : diulang 6 kali, yaitu pada kalimat (1), (2), (3) , (4) dan (7).
lemak : diulang 6 kali, yaitu pada kalimat (1), (3), (7) dan (8).
darah : diulang 12 kali, yaitu pada kalimat (1), (2), (7), (8), (9) dan (10).
tubuh : diulang 4 kali, yaitu pada kalimat (2), (3), (4) dan (5).
pembuluh darah : diulang 5 kali, yaitu pada kalimat (2), (8) dan (9).

2.Menggunakan kata ganti (KG) (kata ganti orang/kata ganti lain) :
ia : untuk menggantikan ”kolestrol”.
itu : untuk menggantikan ”kolestrol yang diperlukan kelangsungan tubuh”.
nya : untuk menggantikan ”kolestrol dalam tubuh”.
keadaan ini : untuk menggantikan ”lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah”.

3.Penggunaan kata transisi (KT)/ungkapan pengait paragraf :

(a)Intra kalimat
atau : menyatakan pilihan.
bahkan : menyatakan penguatan.
dan : menyatakan penambahan.
maka : menyatakan akibat.

(b)antar kalimat
Tentunya : menyatakan kepastian.
Terlebih : menyatakan perbandingan/penguatan.
Belum lagi : menyatakan penguaratan.
maka : menyatakan akibat.

Karena kalimat-kalimat pada paragraf di atas menggunakan pengulangan kata kunci, kata ganti, dan kata transisi secara bervariasi, paragraf tersebut memenuhi syarat kepaduan (koherensi).

Referensi :

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/83-tips-mengontrol-kolestrol.html#Kolesterol

http://muslich-m.blogspot.com/2007_08_01_archive.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar